.
Dealer Resmi Isuzu

Saturday, November 26, 2022

Kenali Perbedaan Affiliate dan Dropship, Lebih Untung Mana?

 

Dalam beberapa tahun terakhir, sistem affiliate dan dropship menjadi salah satu tren di dunia bisnis online.

Keduanya memang sama-sama menguntungkan, namun terdapat perbedaan affiliate dan dropship, lho!

Mungkin kamu akan bertanya, apa saja perbedaan affiliate marketing dengan dropship? Mana yang paling menarik dan menguntungkan?

Nah, pastikan kamu menyimak artikel di bawah ini sampai tuntas untuk memperoleh jawabannya. Check it out!

Apa itu Bisnis Affiliate?

Sebelum membahas perbedaan affiliate dan dropship, alangkah baiknya kamu memahami pengertiannya terlebih dahulu.

Bisnis affiliate atau biasa disebut sebagai affiliate marketing adalah model bisnis yang menitikberatkan pada sistem komisi.

Secara singkat, bisnis affiliate ini hanya membantu memasarkan produk dari orang lain atau suatu perusahaan.

Orang yang melakukan bisnis affiliate disebut dengan affiliator dan biasanya menggunakan sistem kode referral. 

Intinya, affiliator hanya membantu memasarkan produk saja. Nah, komisi dari pembelian melalui kode referral ini akan diberikan sesuai persentase yang telah disepakati.

Jika ada yang membeli produk tersebut menggunakan kode referral, maka barulah affiliator mendapatkan komisi.

Tiap komisi bergantung pada aktivitas pembelian sehingga apabila transaksi produk hanya sedikit, maka nominal komisinya juga semakin minim pula.

Dari sini, kamu sudah memahami perbedaan affiliate dan dropship secara umum, bukan?

Apa itu Bisnis Dropship?

Nah, jika penjelasan di atas telah membahas tentang affiliate marketing, maka kini saatnya mengupas istilah berikutnya, yaitu bisnis dropship.

Apa itu bisnis dropship? Singkatnya, dropship adalah model bisnis perantara antara supplier dengan pembeli.

Orang yang melakukan bisnis dropship ini biasa disebut dengan dropshipper. Dropshipper tidak perlu memiliki produk sendiri.

Dropshipper hanya memasarkan produk-produk dari supplier, namun dengan harga lebih tinggi. 

Jadi, ketika ada yang memesan produk ke dropshipper, maka barang tersebut akan langsung dipesan ke supplier untuk nantinya dikirim ke pembeli.

Intinya, dropshipper adalah perantara antara supplier dengan pembeli. 

Anda dapat memasang harga lebih tinggi dari nilai jual supplier untuk mendapatkan keuntungan.

Proses pengiriman maupun pengemasan produk dilakukan oleh supplier, tetapi penjualnya atas nama kamu. 

Persamaan antara Affiliate dengan Dropship

Nah, dari penjelasan di atas, mungkin kamu sudah bisa melihat persamaan antara affiliate dan dropship. Persamaannya antara lain sebagai berikut:

1. Fleksibel

Antara affiliate dan dropship memiliki persamaan, yaitu waktu kerja yang relatif fleksibel. Maksud dari waktu fleksibel adalah dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. 

Kedua model bisnis ini memang rata-rata dilakukan secara online sehingga mempermudah dan mempersingkat mobilitas waktu. 

Oleh karena itu, banyak orang yang memutuskan untuk menggeluti bisnis ini secara tetap, karena memang sangat mudah, praktis, efisien, dan tentu saja menguntungkan.

2. Operasionalnya Mudah

Dalam hal operasional produk, keduanya memiliki persamaan, yaitu dikelola oleh pihak produsen.

Kamu hanya berfokus pada penjualan dan pemasaran produk, tidak perlu mengurus operasionalnya.

3. Risiko Kerugian Kecil

Risiko kerugian dari kedua model bisnis ini juga relatif kecil, karena memang seluruh operasional masih ditanggung oleh pihak produsen.

Kamu hanya perlu menyusun strategi untuk dapat menarik calon konsumen agar membeli produk yang dipromosikan.

4. Minim Modal

Salah satu persamaan yang identik dari dua model bisnis ini adalah minimnya modal. Dengan modal yang minim, kamu tetap bisa menjalankan bisnis affiliate atau dropship.

Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk menekuni affiliate atau dropship.

Perbedaan Affiliate dan Dropship

Dari persamaan di atas, ternyata ada juga perbedaan affiliate dan dropship yang perlu kamu ketahui sebelum memilih antara kedua model bisnis tersebut.  

1. Sistem Keuntungan

Perbedaan affiliate dan dropship yang pertama adalah pembagian sistem keuntungan.

Dalam affiliate, keuntungan didapatkan dari komisi yang persentasenya telah dihitung berdasarkan pembelian produk menggunakan kode referral.

Nah, untuk dropship, sistem keuntungannya diperoleh dari hasil selisih harga jual dengan nilai dropship dari supplier.

Pembagian sistem keuntungan ini menjadi salah satu perbedaan affiliate dan dropship yang paling mendasar.

2. Modal

Meskipun sama-sama minim modal, namun ternyata ada perbedaan affiliate dan dropship dalam hal persyaratan.

Dropship memang bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi affiliate tidak demikian. 

Affiliate hanya dapat dilakukan oleh pihak yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya influencer.

Dalam affiliate, diperlukan pihak yang memiliki kekuatan pengaruh, seperti jumlah pengikutnya banyak. Hal tersebut digunakan untuk menunjang promosi produk agar audiens dapat tertarik. 

3. Konten Pemasaran

Perbedaan affiliate dan dropship selanjutnya adalah terkait konten pemasaran. Konten pemasaran pada dropship cenderung lebih ringan daripada affiliate.

Dalam dropship, konten pemasarannya cenderung lebih ke arah katalog, deskripsi produk, hingga copywriting. 

Nah, untuk konten pemasaran affiliate lebih kompleks daripada dropship.

Dalam affiliate, konten pemasarannya berupa video, foto, dan personal branding yang kuat agar dapat menarik perhatian calon audiens.

4. Media Promosi

Perbedaan affiliate dan dropship yang terakhir adalah media promosinya.

Untuk affiliate, diperlukan akun sosial media yang memiliki kriteria tertentu, seperti jumlah audiensnya banyak, hingga personal branding.

Berbeda dengan dropship yang lebih sederhana, karena memang fokusnya hanya di perolehan hasil keuntungan dari transaksi pembelian.  

Lalu, Lebih Menguntungkan yang Mana?

Dari pemaparan artikel di atas, pasti kamu telah menemukan perbedaan affiliate dan dropship yang paling mendasar.

Antara keduanya memang memiliki potensi keuntungan yang sama-sama besar.

Namun, jika ditanya mana yang lebih menguntungkan, maka potensi besar untuk untung ada di model dropship. Mengapa demikian?

Pasalnya, di dropship kamu bisa mematok harga sesuai keinginan sehingga potensi untungnya lebih besar.

Berbeda dengan affiliate yang keuntungan komisinya bergantung pada ketentuan dan kode referral.

Akibatnya, affiliator tidak bisa mematok harga, kamu hanya mendapatkan komisi yang diperoleh dari pembelian produk melalui kode referral.

Itulah penjelasan artikel tentang perbedaan affiliate dan dropship. Meskipun tak jauh berbeda, namun keduanya memiliki kelebihan maupun kekurangan yang patut kamu pertimbangkan dengan baik.

Jangan lupa sesuaikan dengan passion dan kemampuan diri. Dari kedua jenis bisnis tersebut, manakah yang akan kamu coba? 

Nah, ngomong-ngomong soal dropshipper, kebetulan Crewdible juga menyediakan layanan tersebut, lho!

Apabila kamu ingin menjadi dropshipper, wajib untuk mencobanya di Crewdible. Ribuan produk berkualitas telah tersedia dan siap untuk dijual tanpa harus repot-repot stok.

Kenali Perbedaan Affiliate dan Dropship, Lebih Untung Mana? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: AgentX

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog