.
Dealer Resmi Isuzu

Friday, November 25, 2022

Sistem Dropship: Cara Kerja, Keuntungan dan Kekurangannya

 

Berbeda dengan reseller, umumnya sistem dropship tidak membutuhkan barang dagang secara fisik. 

Pada strategi bisnis ini, produk akan dikirimkan langsung oleh penjual pada pembeli yang melakukan transaksi di toko dropshipper.

Dengan kemudahan sistem yang ditawarkan, bisnis dropship menarik minat banyak orang termasuk pelajar untuk memulainya. 

Lantas, bagaimana cara kerja dropship sehingga bisa menghasilkan keuntungan dalam jumlah besar? Temukan jawabannya di artikel ini.

Apa Itu Dropship?

Sistem dropship adalah salah satu strategi pemasaran yang muncul akibat adanya online marketplace. 

Perubahan minat masyarakat untuk berbelanja secara daring tidak dapat dipungkiri telah membuka kesempatan bagi masyarakat guna menghasilkan passive income.

Pada sistem dropship, umumnya, penjual berperan dalam penyediaan serta pengiriman barang. Sedangkan dropshipper atau sering dikenal sebagai penyalur bertugas untuk mempromosikan produk pada beberapa e-commerce. 

Dalam cara kerja dropship, penyalur tidak memiliki produk dagang yang dijadikan stok sehingga ketika ada pesanan masuk, pihak tersebut akan meminta penjual atau pemasok untuk mengirimkan barang langsung ke pembeli.

Dengan demikian, bisnis dropship dapat dilakukan di mana dan kapan saja, asalkan perantara memiliki koneksi internet yang kuat. 

Selain itu, terkait dengan modal usaha, dalam hal ini, pihak ketiga atau dropshipper umumnya tidak dipungut biaya.

Cara Kerja Dropship

Cara kerja dropship dimulai dengan konsumen yang melakukan transaksi pembelian produk pada toko dropshipper. 

Setelah itu, perantara tersebut akan membayar ke penjual sesuai dengan harga khusus berlaku bagi penyalur dan ditambah biaya pengirimannya.

Selain itu, dropshipper juga perlu memberikan data pelanggan seperti nama, alamat serta nomor ponsel untuk kebutuhan konfirmasi barang. 

Selanjutnya, ketika seluruh informasi tentang konsumen sudah diterima oleh penjual, maka proses pengiriman akan segera dilakukan.

Sistem Dropship Bagi Dropshipper

Prosedur pengelolaan usaha, penjualan serta pengiriman barang dropship memang berbeda dengan bisnis pada umumnya. Sehubungan dengan itu, kamu harus mencatat data tentang supplier dan produk.

Langkah pertama yang perlu dilakukan agar lebih mudah mengurus penjualan dropship adalah membuat catatan tentang daftar pihak supplier dan produk dagang. 

Terkait dengan kebutuhan berikut, kamu bisa mencantumkan beberapa informasi di bawah ini, yaitu:

  1. Nama supplier serta jenis produk lengkap dengan harga beli dan jual

  2. Media pemasaran yang dimiliki

  3. Informasi tentang konsumen

  4. Jumlah barang terjual 

Keuntungan Dropship

Sistem dropship biasanya tidak membutuhkan modal apapun selain koneksi internet. Dengan kemudahan prosedur bisnis tersebut, masyarakat menjadi bersemangat untuk menggunakan kesempatan berikut guna mencari passive income.

Selain minim modal dagang, terdapat beberapa keuntungan sistem dropship lainnya. Untuk informasi lebih lanjut yuk simak informasi berikut!

1. Pengelolaan Bisnis Mudah

Pada umumnya, bisnis membutuhkan modal besar dan manajemen inventory yang mumpuni. 

Namun, berbeda dengan konsep itu, cara kerja dropship justru tidak mementingkan kedua aspek tersebut.

Tempat stok produk guna dropship dimiliki oleh penjual atau pemasok. 

Oleh karena itu, pihak perantara tidak perlu pusing memikirkan biaya operasional, hal-hal terkait inventory, proses pengiriman maupun produksi.

2. Dapat Dilakukan di Berbagai Tempat

Hanya membutuhkan koneksi internet untuk berkomunikasi dengan pembeli, sistem dropship bisa dilakukan dimana saja dan tidak memerlukan toko fisik guna melakukan penjualan atau pemasaran

3. Memiliki Varian Produk yang Menarik

Sehubungan dengan cara kerja dropship yang bertumpu pada pihak penyalur, maka variasi produk juga mengikuti tingkat kreativitas manajemen perusahaan. 

Oleh sebab itu, bisnis ini sering menjual barang sesuai dengan tren di masyarakat.

4. Mempunyai Potensi Pengembangan yang Tinggi

Bagi kamu yang ingin memulai bisnis ritel namun masih merasa ragu dengan potensi kesuksesannya, sistem dropship mungkin bisa menjadi solusi.

Cara kerja dropship yang menjual produk sesuai dengan tren pasar bisa membantumu menganalisis selera masyarakat pada barang dagang tertentu secara gratis alias tanpa modal. 

Selain itu, terkait dengan skalabilitas bisnis dropship berbanding terbalik dengan tradisi ritel yang mana dengan meningkatnya permintaan produk maka lingkup pekerjaan juga otomatis lebih banyak. 

Faktanya, beban kerja bisnis dropship memiliki kemungkinan yang minim untuk mengalami lonjakan. Hal ini disebabkan sebagian besar pengelolaan perdagangan merupakan tanggung jawab pemasok.

Kekurangan Dropship

Walaupun memiliki ragam keuntungan, sistem dropship juga masih memiliki beberapa aspek yang perlu dioptimalkan sebagai berikut:

1. Memiliki Tingkat Keuntungan Rendah

Terkait dengan tanggung jawab penjualan utama yang berada di tangan penjual, maka wajar jika perantara tidak mendapatkan keuntungan besar. 

Selain sebab tersebut, saat ini pemasaran digital memang sangat kompetitif sehingga perlu taktik agar produk laku.

Sebagai tambahan informasi, biasanya para dropshipper menurunkan harga jual produk di toko individunya agar jumlah konsumen meningkat sehingga dapat menambah tingkat pemasukan.

2. Rumit dalam Proses Pengiriman

Karena segala proses terkait produksi, pengemasan serta pengiriman barang konsumen hanya dilakukan oleh penjual, maka sering terjadi keterlambatan dalam prosedurnya.

Selain itu, biasanya para dropshipper tidak hanya bekerja sama dengan satu pemasok saja. 

Maksudnya ketika ada pembelian atas beberapa produk dari toko perantara, belum tentu seluruh barang tersebut berasal dari penjual yang sama.

Fenomena berikut berpotensi untuk memengaruhi proses pengiriman karena dropshipper perlu membiayai ongkos kirim yang dapat ditanggungkan pada konsumen atau berasal dari kantong sendiri.

3. Adanya Kemungkinan Kekurangan Stok

Telah membantu menjangkau konsumen secara lebih luas, bisnis dropship ternyata juga bisa menimbulkan masalah bagi perusahaan. Salah satu yang berdampak besar adalah aspek ketersediaan produk.

Demi memberikan layanan terbaik untuk pelanggan, sebaiknya pihak penjual dan perantara selalu menjalin komunikasi yang efektif guna mengecek ketersediaan stok sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen.

4. Reputasi Bergantung dengan Dropshipper

Merupakan salah satu strategi promosi yang efektif, sistem dropship juga menjadi wajah bagi bisnis tertentu sehingga hal-hal yang termasuk dalam jalannya penjualan dan pemasaran perlu dilakukan secara maksimal guna menjaga reputasi. 

5. Tidak Bebas Melakukan Inovasi 

Meskipun diuntungkan karena tidak diharuskan untuk memberikan ide inovasi, nyatanya seorang dropshipper juga sering merasa bosan dengan jenis barang dagang dari pemasok tertentu.

Hal ini yang menyebabkan perantara menjalin kerja sama dengan beberapa pemasok guna menyediakan inovasi produk atau melakukan custom pada beberapa jenis barang dagang.

Sistem Dropship: Cara Kerja, Keuntungan dan Kekurangannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: AgentX

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog